Nama : Tyas Niti Pratiwi
NPM :
3A414913
Kelas : 3ID06
KARAKTERISTIK
EKOLOGI SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam adalah sesuatu yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar
hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber
daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan
tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang
tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan
jenis : sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal
dari makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain sumber
daya alam non hayati / abiotic adalah sumber daya alam yang berasal dari benda
mati.
contoh : bahan tambang, air, udara,
batuan, dan lain-lain
2. Sumber daya alam berdasarkan
sifat pembaharuan : sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu
sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat
dilestarikan. contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber daya alam
yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja
atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. contoh : minyak bumi,
batubara, timah, gas alam. sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya /
unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
3. Sumber daya alam berdasarkan
kegunaan atau penggunaannya sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber
daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain
sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang
tambang, hasil pertanian, dan lain-lain sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
Pengelolaan sumber daya alam Oleh
karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang
maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan, antara lain :
1. Sumber daya alam harus dikelola
untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam
harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas
daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan
sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan
menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya
alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai
merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan
untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus
ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak
disertai proses pembaruannya.
Karakteristik Ekologi Sumber
Daya Alam
Ekologi adalah suatu kajian studi
terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup)
dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini
perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan
antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada
tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan
kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan
pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti
berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian
modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan
masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang
logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut
tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan
kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas daerah
(Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, sumber
daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses
penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber
daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang
bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita
sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi
layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan
wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen
penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan
kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna,
aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi
geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini
maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA
dan pengolahan hasil harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi
dari mulai tingkat ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas.
Dengan pendekatan ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti
ini tidak ada lagi “keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah
yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan
membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa
pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari
masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan
SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak
berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif
terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh
banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti
jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat
yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan
(interdependency) dan jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar
komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar
para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi
birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan
dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi
Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum
Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur
pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk
melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi
masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga
seperti ini harus ada.
Daya Dukung Lingkungan
Enger, et.al. (1983, p.109)
mendefinisikan daya dukung lingkungan sebagai jumlah optimum individu suatu
spesis yang dapat didukung kebutuhan hidupnya oleh satu kawasan tertentu pada
periode perkembangan spesies secara maksimum. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
daya dukung adalah kemampuan lingkungan hidup untuk dapat mendukung peri
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di dalam suatu ekosistem. Senada
dengan Enger, maka G. Tyler Miller, JR. dalam bukunya berjudul Sustaining the
Earth, An Integrated approach. 5th.Edition 2002, mendefinisikan daya dukung
sebagai kemampuan atau daya memberi dukungan terhadap kebutuhan hidup populasi
maksimum suatu spesies tertentu pada periode waktu tertentu. Dengan kata lain
bahwa daya dukung lingkungan atau daya dukung ekosistem adalah kemampuan
ekosistem untuk dapat menyediakan kebutuhan hidup (sumber makanan, air dan
lain-lain) dari populasi maksimum di dalam habitatnya.
Terdapat empat faktor yang saling
mempengaruhi untuk dapat menjelaskan daya dukung lingkungan yaitu:
1. Ketersediaan bahan/material;
2. Ketersediaan energi;
3. Akumulasi produk limbah dan
tempat pembuangan akhir sampah;
4. Interaksi diantara
organisme-organisme.
Daya
Dukung Lingkungan Kota
Ketersediaan material bahan dimaksud
adalah material untuk dijadikan sebagai makanan; bagaimana lahan yang tersedia
mampu diolah ataupun terolah sendiri secara alami untuk mampu menyediakan
sumber pokok makanan spesies, sehingga organisme mampu bertahan hidup dalam
jangka waktu lama secara terus menerus. Ketersediaan energi bagi makhluk hidup
yang berada di suatu wilayah dimaksudkan untuk digunakan sepenuhnya untuk
keperluan hidupnya. Energi bagi makhluk hidup seperti manusia sangat
dibutuhkanya untuk melakukan kerja, kegiatan dan pergerakan yang perlu menurut
kebutuhannya masing-masing.
Tanpa energi di bumi, maka sudah
pasti tidak ada kehidupan; tidak ada matahari maka tidak ada tumbuh-tumbuhan
yang bisa hidup dan berkembang, dan secara berantai tidak akan ada hewan
herbivora, tidak ada hewan karnivora dan seterusnya tidak ada yang hidup di
permukaan bumi. Bagaimana proses interaksi diantara organisme ataupun komponen
lingkungan; apakah proses interaksi menghasilkan manfaat ataukah tidak, jika
tidak maka daya dukung tidak mampu menahan proses interaksi sehingga dapat
mengakibatkan ambruknya lingkugan serta merugikan semua pihak dalam ekosistem
tersebut. Sedangkan mengenai akumulasi limbah yang dihasilkan; apakah limbah
yang dihasilkan oleh proses kegiatan yang dilakukan organisme mampu
diasimilasi oleh lingkungan secara alami ataukah tidak, jika tidak maka akan
terjadi pencemaran dan ambruknya lingkungan yang selanjutnya merugikan semua
pihak dalam ekosistem tersebut.
Keterbatasan kemampuan manusia
Manusia adalah makhluk yang
dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan kognitif untuk memproses
informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya melalui indera yang
dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya,
serta berfikir untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi
keadaan yang dihadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif
pada manusia meliputi tingkat intelejensi,kondisi fisik, serta kecepatan sistem
pemrosesan informasi pada manusia. Bila kecepatan sistem pemrosesan informasi
terganggu, maka akan berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai
kondisi yang dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi
apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan kognitif. Masalah yang
dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan pada tubuh manusia
seperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat
menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik atau juga mental. Akibat dari
adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu untuk memproses
informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini maka manusia yang
memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam meraba, mempelajari atau
berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit
melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu tidaklah tepat.
Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan
mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan
sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk
sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar maka
kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen yang berasal
dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita
sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita
terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
kesimpulan :
manusia memang tidak ada yang
sempurna . Tapi ketidak sempurnaan itu jangan di jadikan alasan kita untuk
berkarya dan melakukan hal yang tidak mungkin kita lakukan . Berusaha dan
jangan pernah menguluh dan putus asa . oleh karena itu kita harus bersyukur
karna kita masih di beri kenikmatan oleh allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar