World Academy of Science, Engineering and Technology
International Journal of Mechanical, Aerospace, Industrial, Mechatronic and Manufacturing Engineering Vol:10, No:10, 2016
Framework Study on Single Assembly Line toImprove Productivity with Six Sigma and Line
Balancing Approach
Inaki Maulida Hakim, T. Yuri M. Zagloel, Astari Wulandari
LATAR BELAKANG
Assembly diperkenalkan
oleh HENRY FORD. Assembly merupakan seperangkat karya yang terbagi menjadi
beberapa stasiun yang diatur sejalan untuk menghasilkann produk jadi. Perakitan
telah diterapkan secara luas dalam industry manufaktur, seperti elektronik,
otomotif, dan furniture. Peningkatan jalur perakitan juga terus berkembang. Peningkatan
memilki tujuan untuk mengoptimalkan proses prodksi yang menyebabkan peningkatan
produktivitas.
Metode
yang sering digunakan untuk meningkatkan kinerja dari jalur perakitan adalah
Line Balancing (LB). LB merupak masalah menugaskan operasi untuk stasiun kerja
sepanjang jalur perkaitan. Line Balancing dapat menghilangkan berbagai bentuk
limbah seperti persediaan, waktu tunggu, dan transportasi sehingga dapat
meningkatkan operasi efektivitas baris.
Sebelum
melakukan perbaikan pada jalur perakitan, pertama mempelajari dan menganalisis
penyebab masalah, agar solusi yang digunakan tepat untuk masalah tersebut. Enam
sigma adalah kerangka umum yang banyak digunakan dalam industry untuk
mengidentifikasi masalah sampai memenuhi solusi yang tepat. Enam sigma berfokus
untuk menghilangkan kesalahan, limbah dan pengerjaan ulang dengan lima fase
siklus perbaikan. Oleh karena itu six sigma dapat diterapaan sebagai alat untuk
pembuatan soalusi.
Penerapan
six sigma dalam industri manufaktur telah banyak dibahas pada penelitian. Pada
tulisan ini, kerangka enam sigma akan diterapkan untuk skala laboratorium line
perakitan. Enam sigma digunakan untuk menganalisis strategi perbaikan untuk
perakitan sehingga produktivitas dapat mengingkat.
Tujuan
Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi masalah
yang ada pada proses perakitan, serta sebagai alat untuk membuat solusi yang
tepat untuk jalur perakitan sehingga meningkatkan produktifitas dengan
mengunggunakan six sigma. Metode yang digunakan adalah Line Balancing.
Kesimpulan
Six sigma merupakan kerangka umum yang
digunakan untukmmengidentifikasi masalah dalam industri. Six sigma dapat
menghilangkan kesalahan, limbah dan pengerjaan ulang dengan mengikuti lima fase
siklus perbaikan. Oleh karena itu six sigma dapat dinyatakan sebagau akat untuk
membuat sebuah solusi yang tepat untuk meningkatkan jalur perakitan. Jalur perkaitan
merupakan seperangkat karya yang terbagi menjadi bebrapa stasiun yang diatur
dalam baris, untuk menghasilkan produk jadi. Di tengah persaingan di bidang manufaktur industri, perbaikan
jalur perakitan menjadi penting untuk meningkatkan produktivitas yang
dihasilkan pada pengurangan biaya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
meningkatkan lini perakitan adalah Line Balancing, yang menetapkan operasi di
jalur perakitan sampai menjadi menyeimbangkan atau optimal. Penelitian ini
menggunakan LB sebagai metode perbaikan dan enam sigma sebagai kerangka kerja
untuk menganalisis faktor penyebab ketidakefisienan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar